SINJAI – Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Energi dan Sumber Daya Mineral (Kadis Perindag dan ESDM) Sinjai, Muh. Saleh menceritakan hal yang melatarbelakangi cita-cita Penjabat (Pj) Bupati Sinjai T.R. Fahsul Falah yang ingin menjadikan Sinjai Kota Barista.
Di hadapan para barista se-Sulawesi Selatan saat bincang kopi di Alun-alun Sinjai Bersatu, Jumat (23/01) malam, Saleh menceritakan besarnya potensi kopi di Kabupaten Sinjai.
Di daerah berjuluk Bumi Panrita Kitta ini, tanaman kopi tumbuh di atas lahan seluas kurang lebih 2.900 hektare.
1.654 hektare diantaranya merupakan tanaman kopi jenis arabika yang memproduksi sebanyak 1.200 ton per tahun.
Sementara untuk jenis kopi robusta tumbuh di atas lahan 800 hektare lebih dengan produksi per tahunnya mencapai 900 ton lebih.
“Bahkan ada di Kecamatan Sinjai Barat itu pengumpul kopinya, itu mereka menyuplai kopi ke Kabupaten Enrekang dan Toraja,” jelasnya.
Meski potensi kopi sangat melimpah di Sinjai, namun produksinya hanya dijual dalam bentuk bahan baku tanpa ada olahan sehingga harga atau nilai jualnya rendah.
“Inilah yang membuat bapak Pj Bupati Sinjai untuk membuat satu program untuk membawa Sinjai menjadi Kota Barista, dan memang itu bisa dilakukan,” tandasnya.
Bukti keseriusan Pj Bupati untuk mewujudkan hal tersebut telah terlihat saat Pemkab Sinjai melalui Dinas Koperasi UKM dan Tenaga Kerja menggelar pelatihan barista bagi para penggiat kopi di Sinjai selama 5 hari.
Melalui kesempatan ini, Saleh juga berharap agar para barista se-Sulsel untuk bisa melirik potensi kopi di Sinjai yang kualitasnya tidak kalah dengan di daerah lain.
Sekedar informasi pada Sabtu (24/02) besok, komunitas Barista di Sinjai akan menggelar kontes kopi yang bertajuk “Sinjai Brewing Contest” di Alun-alun Sinjai Bersatu.
Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai upaya untuk mendukung program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai dibawah kepemimpinan T.R. Fahsul Falah untuk menjadikan Sinjai Kota Barista. (Tim Website)
