spot_img
Sunday, April 28, 2024
More
    spot_img
    HomeBeritaUpaya Dinsos Sinjai Dalam Percepatan Penanganan Stunting

    Upaya Dinsos Sinjai Dalam Percepatan Penanganan Stunting

    Dengar SBFM Live di sini

    -

    Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.

    SINJAI, – Penjabat Bupati Sinjai, TR Fahsul Falah dengan tekad kuat untuk menangani permasalahan stunting di Bumi Panrita Kitta julukan Kabupaten Sinjai.

    Tekad itu dibuktikan dengan melibatkan 10 perangkat daerah (Instansi) Lingkup Pemkab Sinjai.

    Selain melibatkan 10 OPD, keterlibatan kader PKK juga menjadi garda terdepan dalam upaya percepatan penanganan stunting.

    Salah satu OPD yang dipercayakan atau yang diharapkan memiliki peran penting untuk mengatasi masalah stunting adalah Dinsos Sinjai. 

    Kepala Dinsos Sinjai Andi Muh. Idnan mengatakan percepatan penurunan stunting ini merupakan salah satu program prioritas Pj Bupati Sinjai. 

    Pada instansi yang dipimpinnya, memiliki program yang dinamakan ‘DTKS Lupa Stunting’. Program tersebut merupakan salah satu intervensi Pemerintah melalui Dinsos untuk mengurangi prevalensi stunting. 

    DTKS Lupa Stunting ini adalah program pemberian bantuan sosial kepada masyarakat terkena stunting dan ibu hamil yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). 

    Melalui program ini, kata dia,  ada sekitar 199 penderita stunting dan 18 orang ibu hamil yang mendapatkan bantuan sosial berupa telur,  susu,  biskuit,  ikan segar hingga vitamin. 

    “Bantuan ini sudah kita serahkan sebanyak dua kali secara bertahap pada bulan Desember 2023 lalu dan kita libatkan seluruh stakeholder untuk mengawasi bantuan ini agar tepat sasaran termasuk kita libatkan pendamping PKH,” jelasnya. 

    Selain itu,  pihaknya juga telah memberikan bantuan sosial serupa untuk 23 lokus desa/kelurahan percepatan penurunan stunting yang telah ditetapkan oleh Pemerintah daerah. 

    Di lokus ini,  Dinas Sosial telah menyerahkan bantuan sosial dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 198 orang yang terkena stunting. 

    Andi Idnan menambahkan bahwa pihaknya saat ini melalui tim yang telah dibentuk dan juga para pendamping penerima bansos akan melakukan evaluasi terkait dampak dari program ini. 

    “Akhir bulan Januari ini kita akan evaluasi,  jika program ini dinilai ada perubahan drastis dengan intervensi yang kita lakukan maka kita akan lanjutkan. Tetapi jika program ini tidak memberikan perubahan di masyarakat maka kita akan coba rencana aksi yang lain yang bisa berdampak dalam penurunan stunting, ” bebernya. (Tim Website)

    Related articles

    -
    Ubah Bahasa :
    -

    Latest posts