spot_img
Friday, April 26, 2024
More
    spot_img
    HomeBeritaRealisasi Program 'Sikomandan' di Sinjai Cukup Tinggi

    Realisasi Program ‘Sikomandan’ di Sinjai Cukup Tinggi

    Dengar SBFM Live di sini

    -

    Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.

    SINJAI – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan panen 500 ekor pedet (sapi) beserta induknya di Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (30/7/2020).

    Kegiatan ini sekaligus memantau realisasi program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (Sikomandan) di Kabupaten Sinjai.

    Program ini juga merupakan bagian dari upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mengakselerasi pertumbuhan populasi dan peningkatan produksi ternak sapi dan kerbau dalam negeri.

    “Sikomandan saya nilai sebagai langkah nyata pemerintah bersama masyarakat untuk mengakselerasi pertumbuhan populasi dan peningkatan produksi ternak sapi dan kerbau di dalam negeri,” ujar Mentan, Kamis (30/7/2020) pekan lalu.

    Dijelaskan, kegiatan Sikomandan ini merupakan salah satu fokus kegiatan utama jajaran Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementan.

    Sikomandan juga merupakan rangkaian kegiatan yang tidak terpisahkan dari kegiatan tahun sebelumnya dan dirancang dengan pendekatan yang lebih melibatkan peran aktif para petugas teknis dan masyarakat sebagai pelaku pembangunan.

    Untuk mendorong keberhasilan program Sikomandan ini, Menteri SYL mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya protein hewani. Harapannya ini bisa menjadi pendorong semangat bagi semua pihak untuk berupaya mewujudkan swasembada protein hewani.

    “Upaya mewujudkan swasembada protein hewani tidak sebatas pada kemampuan penyediaan pangan asal hewan yang cukup bagi masyarakat, tetapi juga harus disertai dengan peningkatan kualitas konsumsi pangan masyarakat yang berbasis sumberdaya lokal,” ujarnya.

    Sulawesi Selatan sendiri dinilai sebagai salah satu sentra pertanian dan peternakan di pulau Sulawesi, karena mempunyai posisi strategis dalam penyediaan pangan. Dalam pengembangan ternak Sikomandan tahun 2020, pemerintah Sulawesi Selatan telah mampu melakukan IB mencapai 37.851 akseptor dan menghasilkan kelahiran anak sebanyak 24.728 ekor.

    “Kontribusi hasil pertanian dan peternakan Sulawesi Selatan telah mampu untuk mencukupi kebutuhan masyarakatnya,” katanya.

    Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), I Ketut Diarmita menyampaikan turut bangga atas capaian para peternak Indonesia dalam meningkatkan populasi sapi. Ia berpendapat, jika semangat ini terus dijaga peternak Indonesia bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri bahkan dunia, sesuai visi lumbung pangan dunia 2045.

    “Kami bangga pada peternak Indonesia yang bersemangat mengembangkan sapi nasional, sehingga populasinya meningkat, lebih berkualitas, dan dapat mensejahterakan peternak,” ujar Ketut.

    Ketut menjelaskan capaian realisasi program Sikomandan Provinsi Sulawesi Selatan sampai dengan 28 Juli 2020 berdasarkan data Isikhnas, Proses IB berhasil 54,32 persen atau 35.495 akseptor dari target 65.350. Sementara kebuntingan sapi sebanyak 35.378 ekor atau 84,92 persen dari target 41.660. Sedangkan kelahiran menghasilkan sebanyak 24.919 ekor anak atau 28,16 persen dari target 88.494.

    Sementara itu, realiasi Sikomandan di Kabupaten Sinjai per 28 Juli 2020 juga cukup tinggi. Dari target 4.500 akseptor, berhasil dikawinkan sebanyak 2.865 akseptor atau 63,67 persen dari target. Realisasi IB mencapai 3.679 dosis atau 78.30 persen dari target 4.950 Tingkat kebuntingan juga cukup tinggi di angka 92,86 persen dari target 2.900 ekor dan yang terealisasi 2.693 ekor. Kemudian untuk kelahiran, dari target 6.146 ekor, terealisasikan sebanyak 1.669 ekor atau 27,16 persen dari target.

    “Hasilnya cukup fantastis. Sesuai arahan Bapak Mentan, mari bersama gaungkan Sikomandan yang salah satu kegiatannya adalah gerakan Inseminasi Buatan (IB) secara masif dan hasilnya seperti yang bisa kita lihat pada kegiatan panen pedet ini,” tandas Ketut. (*)

    Related articles

    -
    Ubah Bahasa :
    -

    Latest posts