spot_img
Thursday, May 2, 2024
More
    spot_img
    HomeBeritaDisuntik Vaksin CoronaVac, Ustadz Fadhlullah Marzuki Sebut 'Jemput Keberkahan'

    Disuntik Vaksin CoronaVac, Ustadz Fadhlullah Marzuki Sebut ‘Jemput Keberkahan’

    Dengar SBFM Live di sini

    -

    SINJAI – Pemerintah Kabupaten Sinjai baru saja melaunching pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sinjai, Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Sinjai Utara, Senin (1/2/2021) pagi tadi.

    Vaksin CoronaVac pertama diberikan kepada perwakilan 10 pejabat dan tokoh agama di Bumi Panrita Kitta.

    Salah satu dari 10 deretan perwakilan adalah H.Fadhlullah Marzuki. Dia mewakili Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sinjai disutik Vaksin CoronaVac.

    Ustadz Fadhel, begitu ia karip disapa mengaku tidak merasakan efek samping sama sekali, dirinya tetap sehat bugar setelah divaksin sehingga vaksin tersebut dianggapnya aman.

    “Kami memang berikhtiar untuk menjemput keberkahan ini. Saya anggap sebagai keberkahan karena ini semata-mata untuk kepentingan maslahat. Karena seperti kita tahu Covid-19 belum berakhir,” ucapnya sesaat setelah divaksin.

    Adanya isu yang beredar mengenai vaksin tersebut, Pimpinan Pesantren Al Markaz Al Islami Sinjai ini, justru mengajak seluruh elemen untuk berpikir positif.

    “Tolong dipandang dengan lebih objektif dan normal bahwa bukan karena kepentingan apa-apa, tetapi ini semata-mata untuk kemaslahatan karena kita yakin Covid-19 ini masih ada,” imbuhnya.

    Selain itu, dia mengajak masyarakat dimanapun berada untuk menghargai dengan bijak proses vaksinasi ini.

    “Kami harap tetap membuka diri, karena Insya Allah satu-satunya yang bisa menguatkan kita adalah penguatan diri kita sehingga imun tetap terjaga dan kita tetap sehat,” ujarnya.

    Dia pun mengaku tak mengalami rasa yang berlebihan (sakit) saat disuntik vaksin. Sehingga dirinya, menghimbau agar tidak menyebarkan isu yang tidak sehat terkait vaksin itu.

    “Kami harap jangan membuat trauma-trauma sendir, mari kita menjadikan hal yang luar biasa. Kalau kita mencontoh kepada hal yang salah maka pasti salah terus. Mari kita mencontoh hal yang baik,” tandasnya. (Tim Website)

    Related articles

    -
    Ubah Bahasa :
    -

    Latest posts