Dalam rangka sinkronisasi program kerja pendidikan keluarga tentang pentingnya pencegahan stunting, Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) bersama beberapa instansi terkait.
Kegiatan ini dibuka oleh Pelaksana Tugas Kadis Pendidikan Sinjai dr. A. Suryanto Asapa dan dihadiri oleh Dandim 1424 Sinjai Letkol Inf. Oo Sahrojat, Perwakilan dari Polres Sinjai dan Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Sinjai Drs. Yuhadi Samad di Aula Handayani Disdik Sinjai, Senin (16/12/19).
FGD ini membahas bagaimana langkah pemerintah dalam upaya mencegah dan penanganan stunting yang telah direncanakan pemerintah Kabupaten Sinjai berjalan secara konvergensi dan terpadu.
Pelaksana Tugas Kadis Pendidikan dr. A. Suryanto Asapa mengatakan bahwa pertemuan ini untuk menyamakan persepsi tentang penanganan stunting khususnya terkait anggaran melalui desa masing-masing.
“Kasus stunting di Sinjai saat ini mencapai 1.087 kasus dan ditahun 2020 mendatang kita akan fokus pada 17 lokus desa/kelurahan stunting sehingga memang sangat perlu didukung melalui dana desa yang ada, ” ungkapnya.
Menurutnya, masalah stunting bukan hanya serta merta soal kurangnya asupan gizi semata. Namun banyak faktor yang mempengaruhi secara langsung, yakni konsumsi makanan dan penyakit infeksi, ketersediaan dan pola konsumsi, kesehatan lingkungan, pola asuh, dan pola makan.
Andi Suryanto pun menghimbau agar semua sektor berkomitmen mengurangi stunting melalui komitmen mereka dalam merencanakan dan mendanai kegiatan melawan stunting.
“Melalui FGD yang pertama ini diharapkan dapat mencegah dan mengurangi prevalensi stunting melalui program atau kegiatan antar OPD, masyarakat, dan stakeholder terkait lainya,” harapnya. (AaN Kominfo Sinjai)
