SINJAI – Dalam rangka penerapan kurikulum merdeka, SMA Negeri 5 Sinjai menggelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema “Gaya Hidup Berkelanjutan”, Selasa (7/11/2023).
Kegiatan yang berlangsung di Halaman SMAN 5 Sinjai jalan Abdul Latif ini dibuka oleh Kepala UPTD SMAN 5 Sinjai, Darsam dan dihadiri oleh Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Sinjai Pagga Kantoro, perwakilan Dinas Ketahanan Pangan Sinjai Muh. Safwan dan Ketua Komite SMAN 5 Sinjai H. Muh. Idrus.
Koordinator P5 SMAN 5 Sinjai, Akbar mengatakan gelar karya P5 ini merupakan kegiatan yang menampilkan hasil karya siswa kelas X dan XI yang mulai sejak dua bulan lalu.
Dikatakan ada dua bentuk kegiatan yang dilaksanakan yaitu menanam berbagai jenis tanaman di halaman sekolah dan pengolahan sampah.
“Jadi hari ini bisa kita lihat hasilnya dimana masing-masing kelas menampilkan tanaman-tanaman yang berada di kebun sekolah seperti sayur-sayuran dan buah-buahan. Demikian pula pengolahan sampah menjadi kompos dan barang-barang kreaitif,” jelasnya.
Dikatakan, selama projek ini dimulai, para siswa didampingi oleh para penyuluh dari Dinas Ketahanan Pangan serta dari DLHK Sinjai untuk memberikan bimbingan.
Hasil dari berbagai jenis tanaman kebun ini beberapa diantara sudah panen dan hasilnya dijual untuk dijadikan donasi bagi warga Palestina dan sebagian untuk tabungan sekolah.
Ia berharap melalui kegiatan ini akan membawa kesadaran para siswa untuk menjaga dan mencintai lingkungan khususnya dalam menghadapi isu ketahanan pangan.
Kepala UPTD SMAN 5 Sinjai Darsam sangat mengapresiasi atas kerja keras dan upaya yang dilakukan oleh para siswa sehingga karya P5 ini bisa ditampilkan hari ini.
Menurutnya, tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” ini akan memenuhi gaya hidup para pelajar pada saat ini tanpa mengorbankan generasi berikutnya.
“Saya sangat mengapresiasi dengan projek ini, apalagi ditengah el nino, tanaman para siswa yang ada di kebun sekolah ini tetap tumbuh subur dan beberapa tanaman sudah dipanen,” ungkapnya.
Melalui P5 ini, ia berharap para siswa dapat memahami tentang kearifan lokal yang ada di sekitar kita terutama tanaman dan cara mengolah sampah agar bernilai ekonomis. (Tim Website)
