spot_img
Tuesday, April 16, 2024
More
    spot_img
    HomeBeritaDilokasi Gebyar UMKM, Puluhan Emak-emak Antusias Meracik 'Laha Bete', Khas Kuliner Sinjai

    Dilokasi Gebyar UMKM, Puluhan Emak-emak Antusias Meracik ‘Laha Bete’, Khas Kuliner Sinjai

    Dengar SBFM Live di sini

    -

    Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.

    SINJAI, – Laha Bete merupakan salah satu makanan khas yang tidak asing lagi bagi masyarakat, khususnya di Kabupaten Sinjai, terlebih kuliner khas Sinjai ini biasanya ditemukan dan disajikan pada ada acara-acara resmi, misalnya perkawinan, aqiqah, serta acara lainnya.

    Kuliner yang terbuat dari bahan utama ikan ini, menjadi salah satu makanan favorit yang ada di Bumi Panrita Kitta menjadi rangkaian lomba dilokasi Gebyar UMKM yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai di Lapangan Sinjai Bersatu.

    Lomba bertajuk meracik laha bete itu, diikuti 25 peserta dari 34 orang yang mendaftar. Mereka nampak antusias dan tampil percaya diri saat meracik laha bete hingga siap saji.

    Kepala Dinas Koperasi UKM dan Tenaga Kerja, Ramlan Hamid mengatakan, lomba meracik laha bete ini dilaksanakan selain untuk menyemarakkan Gebyar UMKM, juga untuk menggali potensi lokal Sinjai.

    “Laha bete sebenarnya potensi lokal. Dimana selama ini Kabupaten Sinjai dikenal dengan kuliner khas laha betenya, akan tetapi kita tidak tahu standarnya laha bete itu yang mana. Untuk itulah kita mencoba membuat lomba supaya masyarakat bisa mengetahui standar laha bete itu,” ungkapnya saat ditemui, Rabu (30/11/2022) sore.

    Ramlan menambahkan, sasaran kedepan laha bete tersebut menjadi warisan yang akan diusulkan ke Kementerian bahwa laha bete adalah produk khas yang dimiliki Kabupaten Sinjai.

    “Kita semua berharap kedepannya bisa dilanjutkan lomba seperti ini dan lebih meriah lagi baik pesertanya maupun varian-variannya,” pungkasnya.

    Sekedar diketahui, Laha’ Bete ini terbuat dari ikan mairo segar yang diberi perasan jeruk purut/jeruk nipis. Makanan khas yang cukup digemari itu, berasal dari kata ‘laha’ yang memiliki arti makanan yang dicampur dengan kelapa, sedangkan ‘bete’ berarti nama salah satu jenis ikan.

    Teranyar, Kecintaan serta minat masyarakat Sinjai terhadap kulinernya ini sudah turun temurun sehingga juga tertuang menjadi sebuah lagu yang berjudul ‘Laha Bete’, dengan syair berbahasa bugis. Syair tersebut secara konsep sebagai elong ugi yang terdiri dari beberapa bait dan makna yang khusus menunjukkan potensi kuliner Sinjai.

    Bahkan, kuliner tradisional tersebut pada tahun 2022 ini mendapat sertifikat sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Nasional oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia. (Tim Website)

    Related articles

    -
    Ubah Bahasa :
    -

    Latest posts