SINJAI, – Dalam upaya mencegah dan menangani persoalan stunting di Sinjai, Tim Penggerak PKK Kabupaten Sinjai melaksanakan pelatihan deteksi dini stunting, Gizi Balita dan Ibu Hamil, bertempat di Aula Kantor Camat Sinjai Utara, Jumat (16/9/2022).
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Ketua TP. PKK Kabupaten Sinjai Hj. A. Nurhilda Daramata Seto dan diikuti peserta dari pengurus dan angggota PKK Kecamatan Sinjai Utara, para Lurah serta kader PKK dan Posyandu Se-Kecamatan Sinjai Utara.
Camat Sinjai Utara yang diwakili oleh Kepala Seksi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat, Mutmainnah mengatakan bahwa angka stunting di Kecamatan Sinjai Utara saat ini mencapai 85 kasus yang tersebar di 6 kelurahan.
Untuk itu pihaknya sangat bersyukur adanya pelatihan ini dengan harapan peserta bisa memperoleh pengetahuan dan informasi khususnya dalam upaya menekan angka stunting.
Lebih lanjut dikatakan, tahun ini pemerintah kelurahan telah mengalokasikan anggaran untuk penanganan stunting berupa Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita stunting dan ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK).
“Alhamdulillah ini mendapat dukungan dari seluruh pihak dan kami bersama-sama untuk turun ke rumah warga untuk memberikan PMT baik kepada balita stunting maupun ibu hamil KEK,” jelasnya.
Sementara itu Ketua TP. PKK Sinjai Hj. A. Nurhilda Daramata Seto dalam arahannya mengucapkan terima kasih kepada para Lurah, Kepala Lingkungan, Kader PKK dan Posyandu yang memiliki kepedulian dalam penanganan stunting di wilayahnya masing-masing.
Meski demikian, ia berharap agar penanganan stunting di Kecamatan Sinjai Utara perlu lebih ditingkatkan lagi mengingat kasus stunting yang ada masih terbilang tinggi.
“Kecamatan Sinjai Utara ini merupakan ibukota Kabupaten sehingga kami harap Pemerintah setempat bersama seluruh stakeholder bisa lebih aktif lagi dan kami harap kecamatan ini bisa menjadi role mode atau percontohan bagi kecamatan lain,” ujarnya.
Selain itu Andi Nurhilda berharap agar kader PKK dan kader Posyandu untuk lebih alktif lagi dalam memberikan perhatian kepada ibu hamil dan balita serta mampu melahirkan inovasi dalam menekan angka stunting.
“Mudah-mudahan dengan adanya pelatihan ini, pemahaman para peserta bisa lebih meningkat sehingga muncul ide-ide atau inovasi yang bisa dilakukan untuk menurunkan angka stuntinng,” harapnya. (Tim Website)
