spot_img
Friday, April 26, 2024
More
    spot_img
    HomeBeritaTekan Inflasi Daerah, Ini Upaya Pemkab Sinjai

    Tekan Inflasi Daerah, Ini Upaya Pemkab Sinjai

    Dengar SBFM Live di sini

    -

    Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.

    SINJAI, – Anomali ekonomi yang hampir selalu terjadi adalah kenaikan harga-harga barang kebutuhan karena melonjaknya permintaan pasar. Bila tak diantisipasi oleh pemerintah, hal ini bisa berdampak negatif bagi masyarakat, salah satunya inflasi atau penurunan nilai mata uang rupiah.

    Sebagai upaya untuk menekan inflasi, Pemerintah Kabupaten Sinjai berupaya untuk melahirkan kebijakan strategis khususnya dalam menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan kebutuhan pokok dipasaran.

    Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Setdakab Sinjai A. Mandasini Saleh, saat ditemui Senin (5/9/2022) mengungkapkan bahwa pekan lalu pihaknya bersama tim Pengendali Inflasi daerah (TPID) Kabupaten Sinjai telah mengikuti rapat koordinasi bersama Kementerian Dalam negeri secara virtual terkait upaya Pemda dalam menekan angka inflasi.

    Menindaklanjuti hasil rapat tersebut, salah satu upaya yang dilakukan Pemkab saat ini, kata Mandasini yaitu dengan rutin melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok dipasaran untuk memastikan harga tetap stabil dan stok barang tetap tersedia.

    Ia mengakui bahwa komoditi cabai dan bawang masih merupakan salah satu komoditas tertinggi yang kerap menjadi penyebab tingginya inflasi di daerah.

    “Dari hasil pantauan kita yang rutin tiap minggu melakukan pemantauan harga sembako, cabai dan bawang merah harganya masih normal, demikian juga stok dipasaran masih tersedia,” jelasnya.

    Selain itu, upaya lain yang dilakukan saat ini dengan menggalakkan untuk menanam cabai di pekarangan rumah masing-masing melalui program Gertac Sehati (gerakan tanam cabai sehat tekan inflasi) yang digagas oleh Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Sinjai.

    Kepala Dinas TPHP Sinjai H. Kamaruddin mengungkapkan bahwa cabai dan bawang ini sudah menjadi komoditas primadona bagi masyarakat bahkan menjadi perhatian nasional karena menjadi penyumbang inflasi tertinggi.

    Untuk itu, ia mengajak seluruh masyarakat untuk melakukan gerakan menanam cabai di rumah. Hal ini bertujuan untuk menekan inflasi, yang salah satu penyebabnya adalah naiknya harga cabai merah.

    “Saya mengajak kepada seluruh masyarakat, terutama para ASN untuk melakukan gerakan menanam cabai di halaman rumah dan mengajak warga untuk melakukan hal yang sama,” ujarnya.

    Diharapkan, dengan pengembangan tanaman cabai dan bawang maupun sayuran lainnya akan menekan angka inflasi di daerah. Terutama, harga komoditas tanaman pangan yang selalu berfluktuasi dengan kenaikan harga yang sangat tinggi, khususnya cabai dan bawang. (Tim Website)

    Related articles

    -
    Ubah Bahasa :
    -

    Latest posts