spot_img
Thursday, March 28, 2024
More
    spot_img
    HomeBeritaTekan Penyebaran PMK, DPKH Genjot Vaksinasi Hewan Ternak

    Tekan Penyebaran PMK, DPKH Genjot Vaksinasi Hewan Ternak

    Dengar SBFM Live di sini

    -

    Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.

    SINJAI, – Menyikapi kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Kabupaten Sinjai, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) terus menggenjot upaya pemberian vaksinasi dan pemotongan bersyarat.

    Hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi penyebaran Virus PMK sekaligus langkah perlindungan terhadap peternak akibat kerugian karena sakit ataupun kematian akibat PMK.

    Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet DPKH Sinjai, drh. Mappamancu mengungkapkan bahwa, Tim DPKH Sinjai telah dan akan melakukan vaksinasi pada ternak rentan PMK khususnya sapi dan kerbau.

    “Vaksinasi sudah berjalan dan tahap awal dilakukan di Kecamatan Buluppoddo dengan jumlah yang telah di vaksin sebanyak 492 ekor,” ungkapnya saat dihubungi, Senin (29/8/2022).

    Saat ini tambah Mappamancu, sedikitnya 41 ekor Sapi telah di diagnosa PMK, dari jumlah tersebut atas bantuan pihak kepolisian dan TNI telah dilakukan pemotongan bersyarat sebanyak 32 ekor.

    “Sementara itu sisa yang masih sakit dilakukan karantina dan isolasi untuk menjaga agar tidak terjadi penyebaran penyakit,” jelasnya.

    Dikatakan Mappamancu bahwa, selain Vaksinasi yang terus digenjot, pihaknya dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan juga meminta kepada masyarakat untuk tidak melalulintaskan ternak demi menjaga penyebaran penyakit PMK.

    Kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam upaya pengendalian ini, dia juga menyampaikan ucapan terima kasih.

    “Terima kasih banyak kami ucapkan kepada pihak TNI-Polri, Pemerintah Kecamatan dan Desa, Tokoh Masyarakat, media serta segenap lapisan masyarakat dan semua pihak yang telah banyak membantu dalam kegiatan pengendalian dan upaya pembebasan PMK di Kabupaten Sinjai,” pungkasnya.

    Sekedar diketahui, hewan ternak yang terinfeksi virus ini menunjukan kepincangan, hipersalivasi (air liur menggantung), demam tinggi mencapai 41 derajat Celsius dan pembentukan lepuh luka di mulut, lidah, gusi, hidung, puting, dan di kulit sekitar kuku.

    Virus PMK ini dapat menular melalui kontak langsung, aerosol, lalu lintas hewan, produk hewan, benda dan orang yang terkontaminasi virus. (Tim Website)

    Related articles

    -
    Ubah Bahasa :
    -

    Latest posts