SINJAI, – Dana bantuan program bedah rumah tahun 2022 mengalami peningkatan. Jika sebelumnya hanya sebesar Rp20 juta per unit naik menjadi Rp35 juta per unit.
Kepala Bidang Perumahan Rakyat Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Sinjai Ir. Anshar Arsjad, mengatakan peningkatan biaya bedah rumah ini berlaku pada program bedah rumah yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
Sementara untuk program bedah rumah yang bersumber dari APBN (reguler) kata dia, tidak berubah. Setiap unit rumah yang menjadi sasaran program ini tetap akan mendapatkan biaya bedah rumah sebesar Rp20 juta.
“Kalau reguler tetap sama Rp20 juta. Rp17.500.000 untuk material dan Rp2,5 juta untuk upah kerja. Kalau DAK itu naik Rp35 juta karena ada dana sharing dari Pemkab sebesar Rp15 juta per unit,” katanya, Senin (23/5) kemarin.
Dikatakan Anshar, kenaikan biaya bedah rumah yang bersumber dari DAK yang merupakan program pengentasan kawasan kumuh dalam kota sudah sesuai dengan aturan baru yang belaku. Dimana pemerintah daerah wajib menyiapkan dana sharing APBD untuk program ini.
Peningkatan biaya kata dia juga karena program bedah rumah DAK bukan lagi pada peningkatan kualitas rumah tidak layak huni tapi lebih kepada pembangunan rumah baru bagi masyarakat yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) kementerian sosial.
“Makanya biayanya naik jadi Rp35 juta, Rp20 juta itu yang disiapkan pemerintah pusat dan dana sharing APBD Rp15 juta, peruntukannya juga sudah bukan peningkatan kualitas akan tetapi sudah pembangunan baru,” jelasnya.
Sekadar diketahui jumlah unit rumah yang menjadi sasaran di tahun keempat pemerintahan Bupati Sinjai Andi Seto Asapa (ASA) sebanyak 296, itu terdiri 280 reguler dan 16 unit yang bersumber dari DAK.
Sedang total anggaran yang digelontorkan mencapai Rp6,1 miliar dengan rincian Rp5,6 miliar untuk reguler dan Rp320 juta DAK serta Rp240 juta dari dana sharing APBD Pemkab Sinjai. (Tim Website)
