spot_img
Friday, March 29, 2024
More
    spot_img
    HomeBeritaMelalui Inovasi "Papi Limbap", DPKH Sinjai Hasilkan Pakan Ternak Berkualitas

    Melalui Inovasi “Papi Limbap”, DPKH Sinjai Hasilkan Pakan Ternak Berkualitas

    Dengar SBFM Live di sini

    -

    Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.

    SINJAI, – Melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai kembali melahirkan inovasi, khususnya dalam hal pengolahan pakan ternak.

    Inovasi tersebut adalah Pakan Sapi Dari Limbah Batang Pisang yang disebut dengan “Papi Limbap”.

    Hal itu terungkap saat Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sinjai, H. Burhanuddin bersama jajarannya mendampingi tim verifikasi lapangan untuk melihat produksi Papi Limbap pada Kelompok Tani Kalampute, Kelurahan Mannanti Kecamatan Tellulimpoe, Rabu, (23/03/2022).

    H. Burhanuddin mengatakan, inovasi itu lahir sebagai solusi permasalahan pakan ternak yang kerap kali sulit ditemui pada musim kemarau, dan para peternak hanya bergantung pada jerami sebagai pakan bagi ternaknya.

    “Makanya teman-teman mencoba menggali potensi pakan ternak dari limbah batang pisang. Biasanya batang pisang yang sudah dipanen tidak termanfaatkan dan menjadi limbah sehingga menimbulkan masalah bagi tanaman. Itulah yang dicoba untuk diolah menjadi pakan ternak,” ujarnya.

    Untuk proses pengolahan pakan ternak ini, H. Burhanuddin menjelaskan bahwa batang pisang terlebih dahulu harus dicacah, kemudian dicampur dengan dedak dan bakteri.

    “Bakteri itu dapat meningkatkan kandungan gizi dalam batang pisang sehingga inilah yang akan difermentasikan dengan limbah batang pisang dan prosesnya hanya butuh waktu 24 jam saja, sudah dapat dijadikan sebagai pakan,” jelasnya.

    Penerapan inovasi Papi Limbap ini dikatakan Kadis DPKH Sinjai, telah tersebar di 400 Kelompok Tani yang ada di Kabupaten Sinjai.

    “Manfaat dari adanya inovasi ini, kita bisa mempertahankan pertumbuhan sapi, karena biasanya kalau musim kemarau itu, sapi menjadi kurus karena tidak tersedia pakan. Kita tidak perlu lagi khawatir sapi menjadi kurus karena sepanjang tahun, produktivitas pakan dari batang pisang ini bisa bertahan,” pungkasnya.

    Selain itu, inovasi Papi Limbap juga berdampak pada peningkatan perekonomian, khususnya bagi para peternak sapi di Kabupaten Sinjai.

    Sekaitan dengan hal ini, Bupati Sinjai Andi Seto Asapa (ASA) terus mendorong seluruh jajarannya di lingkup Pemkab Sinjai untuk menciptakan inovasi dalam hal peningkatan pelayanan publik.

    “Bapak Bupati (ASA-red) memang selalu mendorong teman-teman OPD untuk berinovasi, sehingga dapat menghadirkan pelayanan yang berkualitas di tengah masyarakat,” tutup H. Burhanuddin. (Tim Website)

    Related articles

    -
    Ubah Bahasa :
    -

    Latest posts