spot_img
Friday, March 29, 2024
More
    spot_img
    HomeBeritaSekda Sinjai Ajak Warga Lestarikan Budaya Lokal Melalui Pesta Adat 'Mappugau Sihanua

    Sekda Sinjai Ajak Warga Lestarikan Budaya Lokal Melalui Pesta Adat ‘Mappugau Sihanua

    Dengar SBFM Live di sini

    -

    Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.

    SINJAI – Pesta Adat ‘Mappugau Sihanua’ yang digelar di Kawasan Wisata Adat Karampuang ini kembali digelar dalam suasana pandemi Covid-19.

    Ritual yang diselenggarakan setiap tahunnya ini merupakan wujud rasa syukur masyarakat terhadap keberhasilan hasil pertanian dan perkebunan.

    Sekretaris Daerah (Sekda) Sinjai, Drs. Akbar bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Sinjai, tampak hadir dalam pelaksanaan Mappugau Sihanua ini di Desa Tompobulu, Kecamatan Bulupoddo. Senin kemarin, (01/11/2021)

    Pada kesempatan ini, ia mengajak seluruh masyarakat yang hadir untuk menjaga nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam pelaksanaan pesta adat tahunan warga Karampuang tersebut.

    “Pesta adat Mappugau Sihanua ini sudah diakui oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Riset Teknologi (Kemendikbud Ristek) sebagai warisan budaya tak benda. Olehnya itu, nilai yang terkandung di dalamnya harus selalu dijaga,” ungkapnya.

    Dengan diakuinya budaya Mappugau Sihanua oleh Kemendikbud Ristek ini lanjut Akbar, merupakan kebanggaan tersendiri buat masyarakat Sinjai, khususnya yang berada di Karampuang.

    “Kita patut berbangga, budaya masyarakat Karampuang ini diakui oleh pemerintah pusat. Mudah-mudahan hal tersebut bisa memicu semangat kita untuk terus mengangkat setiap kebudayaan daerah yang ada di Sinjai,” tandasnya.

    Berbagai ritual dilakukan warga setempat dalam pesta adat Mappugau Sihanua ini, diantaranya mengunjungi makam yang berada diatas gunung yang berada di kawasan adat.

    Untuk mencapai puncak gunung tersebut, warga harus melakukan istilah ‘menre bulu’. Jika sudah sampai, selanjutnya dilakukan pelepasan berbagai hewan peliharaan.

    Karena pelaksanaannya dilakukan di tengah pandemi Covid-19, setiap pengunjung yang datang diwajibkan mematuhi protokol kesehatan. (Tim Website)

    Related articles

    -
    Ubah Bahasa :
    -

    Latest posts