spot_img
Wednesday, April 24, 2024
More
    spot_img
    HomeBeritaMasuk Musim Tanam, Pemkab Sinjai Jamin Ketersediaan Pupuk

    Masuk Musim Tanam, Pemkab Sinjai Jamin Ketersediaan Pupuk

    Dengar SBFM Live di sini

    -

    Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.

    SINJAI – Para petani di Kabupaten Sinjai kini melakukan penanaman padi untuk musim tanam April-September. Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Sinjai pun menjamin ketersediaan pupuk bagi para petani di Bumi Panrita Kitta.

    Kepala Bidang Prasarana dan Penyuluhan Pertanian Dinas TPHP Sinjai Hj. Surianti saat ditemui mengatakan bahwa ketersedian pupuk subsidi maupun non subsidi untuk musim tanam saat ini mencukupi.

    “Dengan alokasi pupuk bersubsidi yang kita punya, ketersediaan pupuk petani aman untuk musim tanam April-September pada potensi lahan seluas 16.332 hektar sawah,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (31/5/21).

    Ia mengungkapkan ketersediaan pupuk di produsen gudang PT Pupuk Kaltim untuk pupuk urea subsidi sebanyak 1.403 ton sedangkan untuk pupuk urea non subsidi ada 52 ton.

    “Untuk pupuk urea yang ada di gudang sebanyak 1.403 ton sedangkan kebutuhan petani untuk luas tanam 16 ribu hektar itu sebanyak 800 ton, jadi kita masih berlebih,” jelasnya.

    Sementara yang berada di gudang PT. Petrokimia Gresik, stok pupuk NPK phonska 220,5 ton, pupuk SP -36 sebanyak 220,5 ton, jenis ZA ada 193,7 ton dan organik 149, 41 ton. Adapun jenis NPK plus non subsidi sebanyak 73,6 ton.

    Lebih lanjut dikatakan, enam kecamatan di Sinjai yaitu Sinjai Utara, Bulupoddo, Sinjai Timur, Sinjai Tengah, Tellulimpoe dan Sinjai Selatan melakukan penanaman secara serentak, sementara untuk dua kecamatan lainnya yaitu Sinjai Borong dan Sinjai Barat mengalami perlambatan musim tanam.

    “Di dua kecamatan itu masih ada yang panen saat ini sehingga satu bulan kedepan baru mulai menanam kembali sehingga jika ada kekurangan pupuk khususnya jenis NPK, kita lakukan realokasi antar kecamatan sehingga kuota untuk dua kecamatan tersebut kita alihkan sementara kuotanya untuk kecamatan lain yang membutuhkan,”ujarnya.

    Surianti berharap kepada para petani untuk bijak menggunakan pola pemupukan yang berimbang sesuai rekomendasi dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) RI.

    “Jadi dalam penanaman padi pupuk yang digunakan tidak hanya gunakan pupuk urea tetapi juga digunakan jenis ZA dan NPK, dimana pola tanam untuk satu hektar menggunakan pupuk urea 50 kg, jenis ZA 100 kg dan NPK 275 kg, dengan 3 jenis pupuk ini bisa meningkatkan produksi pertanian kita,” tutupnya. (Tim Website)

    Related articles

    -
    Ubah Bahasa :
    -

    Latest posts