spot_img
Saturday, April 20, 2024
More
    spot_img
    HomeBeritaBerbasis Inklusi Sosial, Perpustakaan Sinjai Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

    Berbasis Inklusi Sosial, Perpustakaan Sinjai Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

    Dengar SBFM Live di sini

    -

    Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.

    SINJAI – Ditengah pandemi virus corona, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sinjai tetap memberikan pekayanan kepada masyarakat khususnya dalam meningkatkan minat baca masyarakat melalui perpustakaan yang ada.

    Selain itu berbagai kegiatan terkait transformasi pengembangan perpustakaan berbasis inklusi sosial tetap dilakukan sesuai rencana semula.

    Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Sinjai, La Baba Paisal, saat ditemui, Rabu (9/9/20) mengatakan, bahwa transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan bentuk nyata dukungan terhadap program revolusi mental yang digaungkan Pemerintah Pusat.

    Tujuan Kebijakan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial adalah untuk meningkatkan literasi informasi berbasis TIK, meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat  memperkuat peran dan fungsi perpustakaan, agar tidak hanya sekadar tempat penyimpanan dan peminjaman buku, tapi menjadi wahana pembelajaran sepanjang hayat dan pemberdayaan masyarakat.

    “Kita upayakan semua kegiatan harus jalan karena itu bisa mempengaruhi dana bantuan pusat ke desa tahun depan, sebab jumlah besarnya desa yang dapat bantuan tahun depan ditentukan seberapa banyak kegjatan transformasi perpustakaan,” ujarnya.

    Program transformasi sangatlah menarik, yang dilaksanakan dengan program kegiatan berupa pemberian wawasan, pengetahuan, dan sekaligus keterampilan bagi masyarakat pengguna perpustakaan.

    Lanjut La Baba, dengan adanya kegiatan transformasi perpustakaan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sinjai telah mendapat bantuan sebanyak 700 eksamplar buku bacaan.

    “Kami saat ini juga sementara menunggu bantuan berupa rak buku, beberapa unit komputer dan perlengkapannya, serta aplikasi kunang-kunang yang berfungsi sebagai sistem informasi manajemen pengguna internet perpustakaan,,” jelasnya.

    La Baba mengakui, bahwa ditengah pandemi virus corona jumlah pengunjung perpustakaan daerah mengalami stagnan, hal ini karena imbas dari virus tersebut serta juga dipengaruhi jam pelayanan yang dikurangi.

    “Jika sebelum adanya virus corona kita buka mulai pagi sampai jam 11 malam termasuk hari libur, akan tetapi selama pandemi pelayanan pada malam hari kita tiadakan,” tutupnya. (Tim Website)

    Related articles

    -
    Ubah Bahasa :
    -

    Latest posts