spot_img
Saturday, April 20, 2024
More
    spot_img
    HomeBeritaPeran Petugas Kesehatan Tangani Corona, Siaga di Posko Perbatasan

    Peran Petugas Kesehatan Tangani Corona, Siaga di Posko Perbatasan

    Dengar SBFM Live di sini

    -

    Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.

    SINJAI – Upaya Pemerintah Kabupaten Sinjai untuk memperketat pada akses masuk di wilayah perbatasan dalam memutus mata rantai penyebaran Virus Covid-19 terus di lakukan. 

    Para petugas yang disiagakan dimasing-masing posko terus memantau dan melakukan pemeriksaan terhadap warga yang melintas ke Kabupaten Sinjai.

    Seperti yang terpantau di Posko Perbatasan Sinjai-Bone, Jumat (15/5/2020) pagi tadi. Para pengendara yang masuk ke wilayah Sinjai diberhentikan.

    Koordinator Posko Zulfawati saat ditemui mengaku sejak pagi tadi aktifitas jalur kendaraan cukup padat. Namun semua kendaraan yang melintas tak lupuk dari pemeriksaan.

    “Meski begitu padat, namun semua kami periksa dan tidak ada yang terlewatkan dan apabila ada pendatang selain melakukan pemeriksaan kami juga meminta indentitas atau KTPnya,” ungkapnya.

    Zulfawati yang pertama kalinya melakukan penjagaan di Posko Bonto menambahkan bahwa, mayoritas masyarakat yang mereka periksa itu kooperative.

    “Alhamdulillah, masyarakat semua kooperative mereka semua siap diperiksa. Yang pasti bahwa semua masyarakat yang melintas ke Sinjai kita periksa,” tandasnya.

    Senada dengan itu, Nurmawaddah petugas lainnya. Suka duka yang dialaminya sejak pertama kali melakukan penjagaan di posko hingga hari ini.

    “Dukanya itu kita lebih bersabar menghadapi masyarakat. Apalagi karakter masyarakat yang diperiksa berbeda-beda. Kalu sukanya, kita menjalankan ibadah puasa tak terasa waktu berbuka tiba lagi,” Katanya.

    Terpisah petugas lainnya di Posko Sinjai-Bulukumba, Mirnawati mengatakan bahwa pemeriksaan di posko perbatasan, tepatnya di Samaturue, Kecamatan Tellulimpoe, tak pernah terhenti. Kala hujan mengguyur para pengendara yang melintas tetap diberhentikan untuk dilakukan pemeriksaan suhu tubuh.

    “Demi sebuah tanggung jawab, kami di perbatasan tetap standby 24 jam,” ungkapnya.

    Suka duka pun dialami oleh mereka. Meski kadang diacuhkan pada saat melakukan pemeriksaan, namun hal itu tak membuatnya patah semangat.

    “Sering juga pengendara tidak berkenan membuka jendela mobilnya dan ada pula yang jengkel karena berkali-bekali di ukur suhu tubuhnya, bahkan sering kali ada pengendara menghindari petugas,” ucap Mirnawati.

    Walau begitu, dirinya tidak pernah menyerah untuk mundur dari tanggung jawab sebagai petugas kesehatan. Apatalagi, Mirna mengaku sejak melaksanakan tugas di Posko, banyak pula pengalaman yang didapatkan bersama dengan instansi terkait.

    “Kami bangga menjadi bagian gugus tugas pencegahan dan antisipasi penyebaran covid-19. Dan selama kami melakukan penjagaan di posko alhamdulillah kami sangat bersyukur karena masih banyak masyarakat peduli dan memberi support serta memberikan bantuan berupa bahan makanan, minuman, masker dan kebutuhan lainya,” ujarnya.

    “Namun dalam bulan puasa ini tidak menyurutkan semangat kami untuk tetap melaksanakan tugas di posko perbatasan. Kami pun bangga pada semua tim gugus tugas yang rela meninggalkan keluarganya,” ujar Mirna.

    Olehnya itu, perjuangan petugas di Posko Terpadu Penanganan Covid-19 dibeberapa titik di Kabupaten Sinjai tak bisa dipandang sebelah mata. Dedikasinya dalam melakukan penjagaan siang dan malam, walau diguyur hujan tak pernah surut.

    Tidak berlebihan jika mereka disebut ‘Pahlawan Kemanusian’ dalam melakukan upaya pencegahan penyebaran Virus Corona. (Jum/Aswad Kominfo Sinjai)

    Related articles

    -
    Ubah Bahasa :
    -

    Latest posts