spot_img
Wednesday, April 24, 2024
More
    spot_img
    HomeBeritaCegah Penyebaran Antraks, Dinas Peternakan Suntik Ratusan Sapi Warga di Sinjai Timur

    Cegah Penyebaran Antraks, Dinas Peternakan Suntik Ratusan Sapi Warga di Sinjai Timur

    Dengar SBFM Live di sini

    -

    Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.

    Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Sinjai melakukan vaksinasi antraks terhadap ratusan ternak sapi milik warga di Kecamatan Sinjai Timur, Rabu, (18/12/2019) sore.

    Ratusan sapi warga disuntik antibiotik untuk mencegah penularan antraks. Aksi yang dilakukan selama dua hari itu, merupakan upaya lanjutan usai ditemukannya kasus antraks pada dua sapi yang mati misterius di wilayah tersebut.

    Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan dan Kesmavet), drh. Mappamancu mengungkapkan, vaksinasi antraks ini dilakukan di dua titik yakni, di Lingkungan Bonto Pale Kelurahan Samataring, dan Desa Tongke-tongke, Kecamatan Sinjai Timur.

    “Vaksinasi yang kami lakukan ini adalah vaksinasi antraks yang mana tujuannya untuk melindungi ternak-ternak sapi warga dari serangan antraks,” ujarnya saat ditemui disela-sela vaksinasi.

    Apalagi, berdasarkan hasil laboratorium Veteriner (BBvet) Maros ada dua ternak sapi warga yang kematiannya setelah dilakukan pengambilan sampel itu positif disebabkan oleh bakteri antraks.

    “Kasus antraks ini merupakan kasus pertama di Kabupaten Sinjai.
    Yang mana sebenarnya kami sudah cukup waspada karena tiga kabupaten yang berbatasan dengan kabupaten Sinjai semua pernah mengalami kasus yang sama (antraks),” katanya.

    Berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan oleh Dinas Peternakan, beberapa hal yang dicurigai sehingga penyakit antraks ini muncul.

    “Ada beberapa hal yang kami curigai. Salah satunya karena lalu lintas pakan yang mana saat ini kita ketahui musim kemarau, sehingga ada beberapa peternak kita yang mencari pakan dari luar kabupaten Sinjai,” ketusnya.

    Untuk itu kata Mappamancu, salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan vaksinasi (penyuntikan) terhadap hewan ternak warga.

    Dengan begitu, setelah dilakukan vaksinasi ini, virus antraks tersebut tidak menyebar ke tempat lain. “Insha Allah setelah sapi masyarakat di vaksin, kejadian yang sama tidak terulang kembali. Aktivitas lalulintas ternak kembali kami buka di wilayah ini, ” tandasnya.

    Olehnya itu, Mappamancu mengimbau masyarakat atau peternak khususnya di Bonto Pale dan Desa Tongke-Tongke untuk tidak melakukan lalulintas ternak sapi untuk sementara waktu. Termasuk melaporkan jika ada kasus sapi sakit dan mati mendadak.

    Sementara itu, salah seorang masyarakat sekaligus peternak sapi, Agus, menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Peternakan atas upaya yang dilakukan dalam mencegah penyakit antraks ini.

    “Menurut saya ini adalah hal yang sangat bagus, dan saya setuju sekali diadakan seperti ini. Semoga kedepan tidak ada lagi sapi yang mati ,” ujar Agus sesaat setelah sapi miliknya di vaksin.

    Dalam vaksinasi ini, Dinas Peternakan menggandeng Pemerintah setempat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, peternak, dan pedagang.

    (Jum/Irawan/Iswan Kominfo Sinjai)

    Related articles

    -
    Ubah Bahasa :
    -

    Latest posts