Sinjai – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Keswan) Kabupaten Sinjai jadwalkan vaksinasi antraks secara keseluruhan di Kecamatan Sinjai Timur.
Hal itu dilakukan setelah adanya dua ekor dari 12 ternak sapi yang mati mendadak akibat terkena virus antraks beberapa minggu lalu.
Lokasi kejadiannya di Lingkungan Bonto Pale, Kelurahan Samataring, Kecamatan Sinjai Timur.
“Kita sudah jadwalkan dan Inshaa Allah vaksinasi antraks ini akan kita lakukan Rabu (18/12/19) pekan depan”, Ungkap Kepala Dinas Peternakan dan Keswan Sinjai, drh. Aminuddin Zainuddin, Kamis (12/12/19) kemarin di ruang kerjanya.
Menurutnya hal ini penting sebagai upaya mengantisipasi atau mencegah penyebaran virus antraks di wilayah tersebut.
“Sebelumnya kita juga telah melakukan penyuntikan antibiotik dan vaksinasi antraks terhadap ternak sapi dengan radius 500 meter dari lokasi kejadian”, Terangnya.
Aminuddin mengungkapkan kasus antraks ini pertama kali terjadi di Sinjai.
“Baru kali ini terjadi, bahkan kami juga kaget karena diagnosa awalnya, belasan ternak sapi yang mati itu diakibatkan terserang penyakit Septicaemia Epizootica (SE) atau lebih lazim dikenal Penyakit Ngorok, namun setelah diteliti ternyata dua ekor diantaranya mati karena terserang virus antraks”, Sebutnya.
Hal itu katanya berdasarkan hasil uji laboratorium oleh Balai Besar Veteriner (BBvet) Maros melalui pengambilan sampel darah ternak sapi yang dilakukan sebelumnya.
Selain di lingkungan Bonto pale, 4 Ekor sapi di Dusun Baccara, Desa Tongke-Tongke juga ditemukan mati mendadak akibat terserang penyakit ngorok.
Ia berharap dengan kejadian ini, masyarakat khususnya peternak tidak panik. (Iswan Ahmad)
