spot_img
Friday, April 19, 2024
More
    spot_img
    HomeBeritaKasus Gigitan Hewan Tersangka Rabies Masih Tinggi, Ini Upaya Dinkes

    Kasus Gigitan Hewan Tersangka Rabies Masih Tinggi, Ini Upaya Dinkes

    Dengar SBFM Live di sini

    -

    Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.

    Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai mencatat hingga bulan Oktober ini terjadi sebanyak 150 kasus gigitan hewan penular rabies, satu diantaranya telah meninggal dunia.

    Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sinjai Akhirani saat membuka Rapat Koordinasi pencegahan dan penanggulangan penyakit rabies, di Aula Hotel Grand Rofina Sinjai, Selasa (10/12/19).

    Tujuan rakor ini adalah untuk mengkoordinasikan program dari Dinas Kesehatan dengan lintas sektor dalam rangka meminimalisasi warga yang terserang oleh hewan-hewan tersangka rabies. 

    “Kasus rabies di Sinjai masih sangat tinggi, tahun lalu itu ada 203 kasus dan tahun ini hingga di bulan Oktober sudah ada 150 kasus, satu diantaranya telah meninggal dunia, ” katanya.

    Upaya menangani hal tersebut yakni dengan melakukan edukasi kepada masyarakat bagaimana penularannya dan memberikan vaksin kepada hewan peliharaan.

    “Kami selalu memberikan edukasi kepada masyarakat serta menghimbau masyarakat yang memiliki anjing peliharaan agar bisa divaksin dan anjing yang liar harus dimusnahkan, ” ucapnya.

    Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veterner (Keswan dan Kesmavet) DPKH Sinjai, drh Mappamancu yang bertindak selaku narasumber menyampaikan bahwa penyakit rabies sangat berbahaya bagi manusia yang sumbernya dari hewan sehingga diperlukan koordinasi yang baik antara Dinkes dan Dinas Peternakan untuk melindungi masyarakat dari penyakit ini.

    “Kami rutin melakukan vaksinasi anjing, salah satu inovasi kami yakni bekerjasama dengan pemburu babi, jadi disetiap ada kegiatan berburu babi maka kami juga turun lakukan vaksinasi karena ini penting untuk mencegah anjing masyarakat dari virus rabies,” katanya.
    Rakor ini diikuti oleh Peserta dari masing-masing Puskesmas dan Rumah Sakit yang terdiri dari dokter, perawat IGD, pengelola rabies, pengelola imunisasi dan surveilans serta dari Dinas Peternakan dan Keswan Sinjai. (AaN Kominfo Sinjai)

    Related articles

    -
    Ubah Bahasa :
    -

    Latest posts