spot_img
Tuesday, April 23, 2024
More
    spot_img
    HomeBeritaProgram 'KOTAKU' Sinjai Peroleh Anggaran Rp 3,5 Milyar

    Program ‘KOTAKU’ Sinjai Peroleh Anggaran Rp 3,5 Milyar

    Dengar SBFM Live di sini

    -

    Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.

    Pemerintah Kabupaten Sinjai kini melakukan berbagai upaya kolaborasi dan sinergi guna memaksimalkan program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU). Program KOTAKU adalah merupakan upaya meminimalisir kawasan kumuh yang ada di Kota Sinjai

    Sudirman selaku Askot program KOTAKU saat ditemui Jumat (6/12/19) menuturkan, untuk program KOTAKU tahun ini, Kabupaten Sinjai memperoleh anggaran sebesar Rp.3,5 Milyar untuk penanganan kawasan kumuh di tiga kelurahan yakni Kelurahan Balangnipa, Bongki dan Kelurahan Lappa.

    Diungkapkannya, untuk penanganan skala lingkungan, Kelurahan Lappa memperoleh anggaran sebesar Rp. 2 milyar, sementara Kelurahan Bongki Rp 1 milyar dan Balangnipa sebesar Rp.500 Juta.

    Sudirman menjelaskan, khusus Kelurahan Lappa yang memperoleh anggaran cukup besar itu dikarenakan luas area kawasan kumuh di kelurahan itu paling besar dan perlu penanganan khusus.

    “Dana tersebut bersumber dari APBN yang dikucurkan melalui Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), saat ini beberapa program telah selesai dan juga masih ada dalam perampungan bangunan,” ungkapnya.

    Ia menyampaikan, kegiatan program Kotaku di Sinjai ini terdiri dari pembangunan jalan paving blok, pembuatan gerobak sampah, pengadaan motor sampah dengan kolaborasi pihak bank, drainase, pembangunan tambatan perahu, tempat pembuangan sampah dan saluran.

    Sementara itu,  Bupati Sinjai A. Seto Gadhista Asapa saat melakukan peletakan batu pertama program KOTAKU di Lappa beberapa waktu lalu mengatakan bahwa program ini sejalan dengan kebijakan nasional dimana target pemerintah nasional yaitu terpenuhinya akses 100-0-100 tahun 2019 yaitu pemenuhan 100% akses layak air minum, pengurangan kawasan kumuh menjadi 0%, dan pemenuhan 100% akses sanitasi.

    “Penanganan kawasan kumuh membutuhkan kolaborasi atau kerja sama berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta karena masalah kumuh ini masalah kita semua,” katanya. (AaN Kominfo Sinjai)

    Related articles

    -
    Ubah Bahasa :
    -

    Latest posts