Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Sinjai menggelar acara Musyawarah Daerah (MUSDA) V yang berlangsung di Gedung Pertemuan Sinjai, Sabtu (02/3/19).
Ketua panitia Makmur, menyampaikan, seminar keperawatan diikuti oleh anggota PPNI Kabupaten Sinjai dan sebagian anggota PPNI dari kabupaten lain seperti Kabupaten Bone dan Bulukumba.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai dr. A. Suryanto Asapa dan mengangkat tema “Jadikan PPNI sebagai organisasi profesi yang bermartabat, independen, dan berkonstribusi aktif dalam pembangunan kesehatan”.
Dalam sambutannya Kadinkes menyampaikan bahwa organisasi PPNI merupakan organisasi profesi yang besar di Kabupaten Sinjai, sehingga diharapkan dapat memberikan konstribusi positif terhadap pembangunan di bidang kesehatan di Kabupaten Sinjai.
“Tahun ini pemerintah Kabupaten Sinjai telah mengeluarkan anggaran untuk para perawat non ASN yang bertugas sebagai tenaga perawat yang melayani masyarakat dengan pelayanan home care, dan home visit” jelasnya.
Sementara itu Ketua DPW PPNI Sulawesi Selatan Abdul Rahmat S.Kep. M.Kes menyampaikan bahwa kondisi tenaga kerja kesehatan baik lulusan perawat maupun bidan sejumlah 43 ribu/tahun, dari jumlah tersebut yang bekerja hanya pada kisaran 4 -10 persen.
Olehnya itu untuk mengatasi permasalahan ini, ia memberi solusi yakni pemberdayaan lulusan tenaga kesehatan untuk lebih mandiri dengan meningkatkan kualitas kompetensi.
“Praktik mandiri adalah salah satu solusi kesejahteraan perawat. Maka dari itu perawat mandiri harus bisa tampil ke depan sesuai dengan regulasi sehingga praktik mandiri yang ada bisa dirasakan masyarakat,” ujar Abd Rakhmat.
Untuk mewujudkan gerakan tersebut, PPNI telah menetapkan Pedoman Praktik Keperawatan Mandiri sebagai panduan bagi semua perawat dalam melakukan praktik keperawatan mandiri.
Acara itu di hadiri oleh Direktur RSUD Sinjai dr. H. A. Amaluddin, para Kepala Puskesmas lingkup Kabupaten Sinjai dan tenaga perawat . (AaN)
